Kamis, 25 Agustus 2016

Widhyana Ika Nurani Nur Hayati




Nama saya Widhyana Ika Nurani Nur Hayati. Saya lahir di Kediri, 4 November 1997. Saya adalah anak pertama dan terakhir. Dengan kata lain saya adalah anak tunggal. Saya lahir di rumah sakit Bhayangkara Kediri. Ketika sudah 3 tahun saya pindah di Pare. Ya kota yang seingak saya dulunya masih sepi sama seperti kampung biasa namun kini Pare telat dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat di seluruh indonesia sebagai kampung inggris. Ya karena sejak berdirinya tempat kursus bahasa inggris, Pare mulai mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal ekonomi dan pendidikan, terutama penidikan bahasa inggris. Tak heran Pare kini mulai membangun berbagai fasilitas untuk menarik turis lokal maupun turis asing. Seperti cafe, rumah makan, taman kota, kos-kosan, lembaga kursus dan lain sebagainya. 

Saya pertama kali mengenyam bangku taman kanak-kanak ketika usia 3 tahun. Yakni di TK Dharma Wanita Darungan. Usia yang masih sangat kecil untuk bersekolah. Sehingga orang tua dan guru saya sepakat untuk tidak membiarkan saya ke sekolah dasar terlebih dahulu. Karena itu saya di TK selama 3 tahun. Selanjutnya saya bersekolah di MI Muhammadiyah 1 Pare. Dimana saya belajar agama dan akademik disana. Selanjutnya saya bersekolah di SMPN 1 Pare. Kemudian di MAN Kandangan. Dan sekarang saya melanjutkan studi ke Universitas Muhammadiyah Malang. Universitas yang telah terakreditasi A dan telah menerima berbagai penghargaan dibidang pendidikan. Oleh karena itu, saya yakin saya akan menjadi manusia yang berguna setelah lulus dari Uniersitas Muhammadiyah Malang nanti.
Saya adalah pribadi yang pemaaf (bisa jadi) asalkan yang bersalah tidak mengulangi lagi maka masalah selesai. Saya juga bisa marah seketika jika orang tersebut sangat keterlaluan menggoda saya atau mempermainkan emosi saya. Jadi tetap berhati-hati, haha. Saya pribadi yang tidak bisa diam. Bahkan ketika kecil ibu saya mengira saya adalah anak autis. Saya sangat hiperaktif ketika itu. Ketika umur saya beranjak ke-hiperaktifan itu menghilang sedikit demi sedikit. Kini saya bisa mengontrol tingkah laku saya.  Tapi tetap saya masih cerewe. Kata teman-teman saya, saya berbicara sangat cepat tanpa spasi. Tapi tidak masalah karena justru itu yang membuat saya diingat dan bisa bergaul dengan teman-teman saya.
Saya menyukai bahasa inggris sejak masih di sekolah dasar. Oleh karena itu di pergruan tinggi kali ini saya mengambil jurusan pendidikan bahasa inggris. Ketika sekolah dasar saya mengkuti club bahasa inggris, sangat menyenangkan belajar bahasa inggris kala itu. Para guru mengajarkan bahasa inggris dengan menyenangkan. Melalui game dan berbagai pembelajaran menarik. Mengafal vocab dengan cara yang mengasyikan, mempelajari bahasa inggris dengan cara yang mudah dan bisa diingat. Bahasa inggris telah di nobatkan sebagai bahasa internasional di dunia. Oleh karena itu penting bagi kita generasi muda untuk memperlajari bahasa inggris. Sehingga kita tidak akan tersesat meski di negara asing. Saya berniat untuk belajar bahasa inggris dengan baik sehingga bisa menyalurkan ilmu saya kepada orang lain.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar